24-10-2024, Dilihat 1939
Kolaka – Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka menyelenggarakan kuliah umum dengan tema “Sinergi Blockchain dan Kecerdasan Buatan: Masa Depan Teknologi Terdesentralisasi dan Cerdas” pada Kamis, 24 Oktober 2024. Acara ini menghadirkan dua narasumber ahli yaitu Dr. Ir. Aslan Alwi, S.Si., M.Cs., pakar blockchain dan Munirah, S.Kom., MT., dosen dan peneliti kecerdasan buatan dari Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO).
Acara ini dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Teknologi Informasi USN Kolaka, Ir. Muh. Nurtanzis Sutoyo, S.Kom., M.Cs., IPP, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya penguasaan teknologi blockchain dan kecerdasan buatan (AI) untuk menghadapi era digital yang semakin berkembang. Beliau juga menyampaikan bahwa sinergi antara kedua teknologi ini dapat menciptakan sistem yang lebih aman, cerdas, dan efisien, serta mendorong inovasi di berbagai sektor industri.
Ketua panitia kegiatan, Mardianto, S.Kom., M.Cs., menyatakan bahwa kuliah umum ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa dan dosen mengenai potensi besar dari integrasi blockchain dan AI, terutama dalam membentuk masa depan teknologi yang terdesentralisasi dan cerdas.
Dalam sesi pertama, Dr. Ir. Aslan Alwi, S.Si., M.Cs. memaparkan konsep dasar blockchain, keamanan, dan penerapan teknologi ini di sektor keuangan, rantai pasok, serta pemerintahan. Beliau menjelaskan bagaimana blockchain dapat memberikan keamanan dan transparansi dalam pengelolaan data.
Sesi kedua dilanjutkan dengan materi dari Munirah, S.Kom., MT. yang menjelaskan mengenai kecerdasan buatan dan potensi sinerginya dengan blockchain. Ia menyoroti bagaimana AI dapat menganalisis data dalam blockchain dan memberikan wawasan yang lebih mendalam, terutama dalam sektor keuangan terdesentralisasi (DeFi), serta pemanfaatan AI untuk memprediksi dan mengoptimalkan keputusan.
Acara kuliah umum ini diikuti dengan antusias oleh para mahasiswa dan dosen yang hadir, ditutup dengan sesi tanya jawab yang interaktif. Diskusi yang hangat ini menunjukkan minat yang tinggi dari peserta terhadap perkembangan teknologi blockchain dan AI, terutama dalam aplikasi praktis di dunia nyata.