Inovasi Teknologi SIPERBA untuk Penurunan Stunting di Desa Wongko Lakudo

Inovasi Teknologi SIPERBA untuk Penurunan Stunting di Desa Wongko Lakudo

24-08-2024, Dilihat 268

INFO FTI - Desa Wongko Lakudo, Kabupaten Buton Tengah, menjadi tuan rumah kegiatan inovatif dalam rangka penurunan stunting melalui pengembangan teknologi informasi pendataan perkembangan balita (SIPERBA). Kegiatan ini melibatkan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka sebagai bagian dari upaya bersama untuk meningkatkan kesehatan masyarakat desa, terutama dalam hal pemantauan perkembangan balita dan ibu hamil.

Dalam kegiatan tersebut, Sekretaris Dinas BKKBN Kabupaten Buton Tengah, Rahim, S.Pdi., M.Pd., memberikan sambutan dan apresiasi terhadap usaha yang dilakukan oleh para mahasiswa dan masyarakat desa. "Kami sangat mengapresiasi program ini sebagai bentuk dukungan nyata dalam upaya pemerintah menurunkan angka stunting. Dengan pendataan yang akurat dan sistematis melalui teknologi SIPERBA, kami yakin dapat lebih mudah memetakan balita yang memerlukan perhatian khusus," ujar Rahim.

Sambutan juga disampaikan oleh Pengelola Kampus 2 USN Kolaka di Buton Tengah sekaligus sebagai Dosen Pendamping kegiatan tersebut, Netty Huzniati Andas, S.Pd., M.Hum. "Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman praktis bagi mahasiswa, tetapi juga manfaat langsung bagi masyarakat. Melalui inovasi teknologi SIPERBA, diharapkan pendataan balita di Desa Wongko Lakudo dapat berjalan lebih efektif dan efisien, serta mampu memberikan solusi konkret untuk masalah stunting," jelas Netty.

Pemateri utama dalam kegiatan ini, Dosen Ilmu Komputer Fakultas Teknologi Informasi (FTI) USN Kolaka, Sarimuddin, S.Kom., M.Kom., menekankan pentingnya kinerja sistem yang fokus pada pendataan ibu hamil dan balita. "SIPERBA dirancang untuk memetakan kategori balita secara otomatis, apakah mereka masuk dalam kategori stunting atau tidak. Dengan data yang akurat, intervensi yang diperlukan dapat segera dilakukan sehingga potensi stunting dapat ditekan sedini mungkin," terang Sarimuddin.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari warga Desa Wongko Lakudo yang turut berpartisipasi aktif. Mereka berharap program seperti ini dapat terus berlanjut dan berkembang, sehingga kesehatan anak-anak di desa dapat terpantau dengan lebih baik dan stunting dapat diminimalisir.

Kembali